Yeah!!!!
Hampir 6 bulan Blog ini jarang Ane urus,coz ane lebih sering nongkrong di
FJB(forum jual Beli) di www.kaskus.us ngurusin Barang dagangan :)
akhirnya skrng ane seperti mendapatkan angin segar....cieelah,Semangat untuk Bloging ane dapatkan kembali,mungkin gara2 ane liat salah satu Blog seseorang perempuan(siapa hayo!!??-)
maka dari itu ane skrng urus lagi "Sobat" ane yang sempat ane lupakan untuk beberapa bulan :( (jangan nangis "sob"..hha)
dan akhirnya ane "
Reshuffle" lagi blognya ,ane cari Theme yang kiranya Cocok,beberapa Feature ane hapus biar Blognya ga
overload kaya tahun kemarin :(
Semoga Blog ini bisa bermanfaat khusunya buat ane,umumnya buat para Pengunjung yang kebetulan nyasar sampai kesini....hhe ^^
_________________________________________________________________________________
Terinspirasi dari tayangan tentang Para Lady Rocker Indonesia siang tadi di salah sebuah stasiun Tipi Swasta,Ane berinisiatif Buat Thread yang ngebahas para Legendaris LADY ROCKER INODESIA.........
Cekidot Disimak ya ... ^_^
Masih dalam rangka nostalgia, ada satu lagi yang menjadi era yang menarik. Adanya lady rocker alias biduanita cadas yang berjaya pada paruh akhir 80an hingga paruh awal 90an. Tapi sebenarnya Lady rocker sendiri sudah mulai ada sejak awal 80an khususnya generasi Reni Djajusman dengan penampilannya yang nyentrik, penuh dengan pernik-pernik seabregnya yang membikin dia mudah dikenali.
Siapa saja lady rocker Indonesia dimasa lalu?
Sebut saja Nicky Astria,Euis Darliah,Nike Ardilla,Cut Irna,Ita Purnamasari,Lady Avisha,Mel Shandy.Yoshie Lucky,Hesty Brizza,Anggun C Sasmi,Ayu Laksmi,Renny Jayusman etc etc kerap dijuluki Lady Rocker........'
1.Sylvia Saartje
Siapakah penyanyi rock wanita pertama di Indonesia? Jawaban yang mendekati dipastikan adalah Sylvia Saartje. Jauh sebelum booming istilah lady rockers di dasawarsa 80-an yang melekat pada sosok, seperti Nicky Astria, Nike Ardilla, Mel Shandy, Ita Purnamasari, Yosie Lucky, Ayu Laksmi, Atiek CB, Lady Avisha, Cut Irna, dan masih sederet panjang lainnya.
Nicky Astria dan kawan-kawan patut berterima kasih kepada Sylvia Saartje yang bisa dianggap sebagai pembuka jalan bagi mencuatnya penyanyi rock wanita. Disayangkan, sosok Sylvia Saartje nyaris tak terdengar lagi kiprahnya. Tak sedikit yang tidak mengenal siapa Sylvia Saartje, wanita berdarah Maluku - Belanda yang dilahirkan 15 September 1957 di Arnhem, Belanda.
Namun, bagi penggemar musik rock era 70-an, Sylvia Saartje yang kerap dipanggil dengan nama kesayangan Jippie, ini, adalah daya tarik sebuah pentas pertunjukan rock yang saat itu didominasi oleh para pemusik lelaki. Bisa dibilang, Sylvia Saartje berlenggang sendirian dalam kancah musik rock Indonesia.
2.Mel Shandy
Mengawali karir sebagai penyanyi rock sejak usia belasan tahun ini memang kerap mengikuti ajang festival. Diantaranya pernah menggondol juara Lady Rockers se-Jabar (1986). Bersama grup Rons Adam, Mel duet dengan Lady Avisha sempat mengikuti Festival Rock se-Indonesia IV (1987), tapi kandas di semi final. Tapi sosok penyanyi bertubuh mungil ini menarik perhatian Log Zhelebour, yang kemudian mengajak rekaman, dan melahirkan album Biangala (1989).
Dalam kiprahnya di musik, penyanyi kelahiran Bandung, 26 September 1971, bernama Melinda Susilarini ini tergolong konsisten menggeluti jalur rock. Selain lantang meneriakan lagu-lagu rock, Mel juga dikenal sebagai qoriah. Dan nama Mel Shandy sempat menjadi satu-satunya lady rockers andalan Logiss Records. Setelah merilis album Komar (1999), namanya kurang banyak lagi terdengar di panggung rock.
Di bawah bendera Logiss Records, Mel sudah melahirkan sejumlah album dan single, yang musiknya ditangani Jockie S, Teddy Sujaya, dan Azis MS. Albumnya antara lain: Bianglala, Nyanyian Badai, Biang Keladi, Ngeri (bersama Metal Boyz), dan Komar (1999). Sedang single -nya,Halusinasi, Takdir, Angin Malam, Nyanyian Janji, Gejolak Hati.
3.Anggun C Sasmi
Anggun Cipta Sasmi dikenal sebagai penyanyi Indonesia yang go international dan saat ini bermukim di Prancis.
Wanita yang selalu setia dengan rambut panjangnya ini lahir di Jakarta, 29 April 1975. Anggun adalah putri Darto Singo, seorang seniman dan Dian Herdina, seorang perempuan berdarah Keraton Yogyakarta. Ia kemudian menikah dengan pria Prancis, Michel de Gea, yang sayang berakhir dengan perceraian.
Anggun yang terobsesi untuk dapat go international akhirnya hijrah ke London, Inggris. Namun beberapa saat kemudian berkonsentrasi mengembangkan bakat musiknya di Paris, Perancis, negara asal suaminya saat itu.
Pada 1997, Anggun kemudian berhasil merilis album berbahasa Prancis, AU NOM DE LA LUNE. Setahun kemudian ia merilis album berbahasa Inggris, SNOW ON SAHARA dan pada 2000 merilis album CHRYSALIS dan DÈSIRS CONTRAIRES. Berikutnya merilis OPEN HEARTS (2002), LUMINESCENCE (2005) dan LUMINESCENCE - SPECIAL EDITION (2006).
Anggun telah menjadi penyanyi internasional. Sosoknya hingga kini tetap produktif dan hampir tiap tahun merilis album baru. Beberapa albumnya sukses menembus pasar musik internasional hingga terjual jutaan kopi. Namun demikian tetap orang Indonesia yang kerap mondar-mandir Paris-Jakarta. Bahkan albumnya ANGGUN (Indonesia dan Malaysia) rilis tahun 1999, dan BEST-OF (Indonesia) rilis tahun 2006 diperuntukkan bagi pasar Asia.
4. Nike Ardila
Raden Rara Nike Ratnadilla Kusnadi atau Nike Ardilla (lahir di Bandung, Jawa Barat, 27 Desember 1975 – meninggal 19 Maret 1995 pada umur 19 tahun) adalah penyanyi rock Indonesia dan dijuluki sebagai Ratu Rock Indonesia (Queen of Indonesian Rock) atau lady rocker. Ia tewas pada 19 Maret 1995 ketika mobil Honda Civic yang dikendarainya menghantam beton di jalan RE Martadinata di kota Bandung. Ia meninggal dunia di saat popularitasnya sedang memuncak. Nike Ardilla merupakan penyanyi, bintang film, model, bintang iklan dan seniman paling sukses di semua bidang entertainment. Dan di Indonesia belum ada orang lain yang sukses di semua bidang entertainment. Walaupun sudah wafat akan tetapi Nike Ardilla Masih produktif mengeluarkan album. Meskipun albumnya masih sama, hanya berganti cover saja.Sampai saat ini Nike Ardilla telah menjual 30 juta kopi album selama kariernya. Dan ini merupakan penjualan paling fenomenal dan belum ada yang mengalahkan sepanjang Industri show biz Indonesia berdiri. Selama sejarah entertainment Indonesia ada, hanya Nike Ardilla artis satu-satunya yang mendapatkan penghormatan paling tinggi dimana setiap tanggal kelahirannya dan kematiannya selalu diperingati. Dan boleh dikatakan hanya Nike Ardilla artis dengan pengaruh besar di industri hiburan Indonesia bahkan Asia. Nama Nike Ardilla mungkin bisa di sejajarkan dengan Bruce Lee.
5.Reni Jayusman
Lady rocker gaek kelahiran Semarang, 2 Januari 1959 sejak 24 tahun lalu Renny yang mengaku masih sulit berhenti merokok itu mulai memasang puluhan aksesori di tubuhnya. "Asyik saja pokoknya. Selain saya suka hal-hal yang berbau gipsy, gaya nyentrik ini juga membuat saya memiliki karakter kuat di dunia hiburan. Tak hanya dulu, tapi juga sampai saat ini," jelasnya. Untuk lebih jelasnya agan bisa liat inponya
Meski usianya sudah 50 tahun dan bercucu, penampilan Reny Jayusman tak berubah. Ciri khasnya, berkalung dan pakai gelang.
Renny Jayusman kini sudah menjadi nenek. Namun, penampilannya tak berubah, tetap nyentrik. Belasan kalung menjuntai di leher, beberapa gelang melingkar di tangan, berkacamata hitam, dan kain motif khas Nusa Tenggara Timur menghiasi kepala.
6.Euis Darliah
Euis Darliah (lahir di Cimahi, 5 April 1957; umur 52 tahun) adalah penyanyi Indonesia yang pernah terkenal dengan lagu "Apanya Dong" ciptaan Titiek Puspa. Awal karir rekamannya adalah ketika ia ditemukan oleh Titiek Hamzah dan kemudian mendampingi Hetty Koes Endang untuk sebuah festival di Jepang. Selain itu Euis Darliah juga pernah membintangi film layar lebar bersama Benyamin S dengan judul Sama Gilanya. Euis Darliah memutuskan tinggal di Swedia pada saat berada dipuncak karir. Memiliki seorang anak bernama Christy Darliah dari perkimpoiannya dengan Yusuf Kadir.
ane bangga sama Rocker yang satu ini gan, Karna di dari KOTA CIMAHI, sama kaya kota tempat tinggal Ane...Hidup Cimahi!! |
Tapi sayang, setelah paruh kedua 1990an, para lady rocker perlahan menghilang. Anggun C Sasmi memilih jalur pop dan semi rock di luar negeri, Nicky Astria sudah tidak banyak aktif menyanyi, Mel Shandy dikabarkan sudah menjadi janda beranak dua, dan Ita Purnamasaripun sudah tak lagi aktif menyanyi, sementara penyanyi slow rock lainnya menghilang atau beralih aliran. Setidaknya masa-masa keemasan mereka sangat membekas dalam sejarah musik Indonesia khususnya era akhir 80an dan awal 90an.